Dalam sebuah keputusan penting yang kemungkinan akan mengubah wajah real estat, Dubai membuka konversi hak milik bagi pemilik properti di sepanjang Sheikh Zayed Road dan Al Jaddaf. Langkah ini berarti pemilik properti pribadi di lokasi strategis ini sekarang dapat mengubah status kepemilikan mereka menjadi hak milik, yang memberikan hak kepemilikan penuh atas tanah dan properti. Sebuah inisiatif baru oleh Departemen Pertanahan Dubai (DLD) telah diluncurkan untuk meningkatkan daya tarik lokasi di pasar Dubai bagi investor di tingkat lokal dan global.
Total bidang tanah yang memenuhi syarat untuk dikonversi berdasarkan skema ini adalah 457, dengan 128 bidang tanah terletak di Sheikh Zayed Road (membentang dari Bundaran Pusat Perdagangan hingga Kanal Dubai) dan 329 di Al Jaddaf. Pergeseran strategis ini sejalan dengan Strategi Real Estat Dubai 2033, yang bertujuan untuk memperkuat kontribusi sektor real estat emirat tersebut terhadap PDB, meningkatkan kepemilikan rumah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Para analis industri menyebut keputusan tersebut sebagai pengubah permainan. Dari kepemilikan hak milik, investor dan pemilik akan sepenuhnya menikmati properti, berbeda dengan skema hak sewa yang memberi mereka hak selama 99 tahun. Menurut Departemen Pertanahan Dubai, ini adalah salah satu manfaat penting bagi pemilik tanah, sebagaimana yang mereka nyatakan: “Inisiatif ini akan meningkatkan nilai properti secara signifikan, khususnya bagi mereka yang memilih konversi hak milik, membuka jalan bagi pembangunan di masa mendatang, dan menarik gelombang investasi baru ke Sheikh Zayed Road dan Al Jaddaf.”
Sejak Dubai membuka konversi hak milik bagi pemilik properti, para ahli meyakini hal yang sama, dengan menyatakan bahwa harga di sini akan meroket. Kepala Pialang Properti Novvi, Mario Volpi, mengatakan, “Langkah ini dapat menandai dimulainya ketersediaan hak milik yang meluas bagi warga non-lokal di lokasi-lokasi utama Dubai. Ini merupakan dorongan besar bagi mereka yang memiliki tanah di area ini, dengan harga yang akan naik seiring dengan melonjaknya permintaan.”
Prakarsa ini diharapkan dapat menarik minat investor global dan regional, memperkuat reputasi Dubai sebagai destinasi utama untuk investasi real estat. Declan King, mitra senior di ValuStrat, mencatat, “Membuka Sheikh Zayed Road dan Al Jaddaf untuk kepemilikan hak milik adalah langkah yang sangat progresif, yang kemungkinan besar akan menarik minat pembeli yang kuat, terutama mengingat pasar properti Dubai yang sedang berkembang pesat.”
Pemilik properti yang ingin memanfaatkan inisiatif ini dapat memulai prosesnya melalui aplikasi Dubai REST, sebuah platform yang dirancang untuk kemudahan dan transparansi. Langkah-langkahnya meliputi:
Memverifikasi kelayakan melalui aplikasi Dubai REST.
Mengajukan permohonan ke DLD untuk penilaian dan valuasi tanah.
Pembayaran biaya konversi properti Dubai sebesar 30% dari nilai yang dinilai berdasarkan luas lantai kotor.
Setelah biaya dibayarkan, sertifikat kepemilikan properti hak milik Dubai akan diberikan kepada pemiliknya. Biaya area umum dan biaya layanan akan berada dalam lingkup Otoritas Pengatur Real Estat (RERA) untuk regulasi. Dengan demikian, transisi menuju tujuan ekonomi utama Dubai yang baru akan berjalan lancar.
Investor telah lama tertarik dengan model kepemilikan properti di Dubai. Kini, investor dapat memanfaatkan opsi baru ini untuk mengubah properti hak guna pakai menjadi hak milik, yang memberi mereka fleksibilitas dan keamanan lebih. Para ahli mengatakan hal ini juga akan memacu permintaan properti di area yang terkena dampak, sehingga memungkinkan penjualan seluruh bangunan dan unit individual kepada semua warga negara.
Inisiatif konversi hak milik merupakan bagian dari visi Dubai yang lebih luas untuk menggandakan kontribusi sektor real estat terhadap PDB pada tahun 2033. Strategi Real Estat Dubai 2033 menetapkan tujuan yang ambisius, termasuk meningkatkan nilai pasar menjadi AED 1 triliun dan meningkatkan transaksi real estat hingga 70%. Dengan memungkinkan konversi hak milik, pemerintah membuat langkah maju menuju target ini sambil memastikan Dubai tetap menjadi daya tarik bagi investor global.
Penyertaan area utama seperti perumahan dan properti Sheikh Zayed Road di Al Jaddaf menggarisbawahi fokus pemerintah pada zona dengan permintaan tinggi dengan potensi pembangunan yang kuat. Marwan Ahmed bin Ghalita, Direktur Jenderal Departemen Pertanahan Dubai, menyoroti implikasi yang lebih luas: “Langkah ini memperkuat posisi Dubai sebagai pusat ekonomi global, mendorong pertumbuhan di bidang perumahan dan memastikan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.”
Sementara rincian tentang biaya dan peraturan terkait terus bermunculan, pengumuman tersebut telah memicu minat yang signifikan terhadap konversi properti Al Jaddaf dari para investor di seluruh dunia. Matthew Green, kepala penelitian di CBRE Mena, menyatakan, “Inisiatif ini kemungkinan akan menarik minat investor yang lebih besar, khususnya di area seperti Sheikh Zayed Road, yang menawarkan kedekatan dengan pusat ekonomi utama dan pembangkit permintaan.”
Memahami perbedaan antara properti hak milik di Dubai dan kepemilikan hak sewa adalah kunci untuk menghargai dampak inisiatif ini. Kepemilikan hak milik memberi investor hak penuh atas tanah dan properti tanpa batas waktu, sementara kepemilikan hak sewa terbatas pada jangka waktu tertentu, biasanya 99 tahun, setelah itu hak tersebut kembali ke pemilik hak milik.
Keputusan Hak Milik tahun 2002 mengizinkan orang asing untuk memiliki properti di area tertentu, dan sejak saat itu, Dubai telah menjadi pemimpin global dalam investasi real estat. Langkah terbaru untuk memperluas peluang hak milik ini semakin memperkuat daya tarik emirat tersebut.
Dengan kepemilikan hak milik, investor menikmati manfaat seperti pengembalian investasi yang lebih tinggi, opsi tempat tinggal jangka panjang, dan kebebasan untuk menjual, menyewakan, atau memodifikasi properti mereka. Studi memperkirakan pengembalian investasi properti hak milik di Dubai berkisar antara 7-10%, menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari stabilitas dan keuntungan. Karena Dubai membuka konversi hak milik bagi pemilik properti di Sheikh Zayed Road dan Al Jaddaf, inisiatif ini menandai tonggak penting dalam perjalanan real estat emirat tersebut. Dengan strategi yang kuat dan meningkatnya minat global, Dubai terus mendefinisikan ulang lanskap real estatnya, menetapkan tolok ukur baru untuk pertumbuhan dan inovasi.